lilaemaliza

Minggu, 13 Maret 2016

Feminisme, Sinopsis Perempuan Kembang Jepun



Perempuan Kembang Jepun
(Lan Fang)

Dalam novel Perempuan Kembang Jepun diceritakan tiga orang perempuan yang merasa hanya dimanfaatkan atau dibutuhkan tubuhnya oleh lelaki. Sulis adalah seorang penjual jamu yang awalnya digoda Mas Wandi sampai beberapa laki-laki lain termasuk Sujono dan dia sangat menikmatinya namun saat dia hamil ia ingin pertanggung jawaban dari Sujono karena ingin memiliki masa depan lebih baik dari sekadar menjadi seorang penjual jamu padahal anak yang dikandung itu tidak tau siapa bapaknya karena dia terlalu banyak tidur dengan laki-laki langganannya. Keadaan Sulis berubah setelah menjadi istri Sujono, bukan berubah menjadi lebih baik namun menjadi lebih buruk karena Sujono menikahinya hanya terpaksa bukan karena cinta, setiap hari mereka bertengkar perkara kemelaratan, kemiskinan, dan ketidak mampuan Sujono menghidupi anak istrinya. Sulis merasa menyesal karena tidak ada kemajuan di hidupnya. Dalam pertengkaran Sujono biasanya menghajarnya hingga menyetubuhinya dengan kasar bukti amarah Sujono pada Sulis. Dalam benak Sulis dia hanya dijadikan sebagai pelayan suaminya tetapi uang belanjanya selalu kurang malah suaminya menyuruhnya bekerja. Sulis merasa dirinya direndahkan karena terus berada dalam kemiskinan. Di samping itu Sujono merasa tidak dianggap menjadi suami karena selalu dituntut, dituntut, dan dituntut menuntas kemiskinan di keluarganya, dia hanya punya pikiran anak Sulis bukan darah dagingnya. Ketika Sulis melanjutkan menjual jamu, Sujono menganggap dia ingin mencari laki-laki lain yang menjadi pelanggannya padahal Sulis hanya ingin menghidupi anaknya karena Sujono menyuruhnya bekerja. Walaupun tidak ada rasa cinta di antara mereka tetapi setiap malam selalu melakukan pertempuran suami istri yang tidak didasari cinta jadi hanya peraduan dua kelamin manusia bukan tentang perasaan.
Ketika Sujono merasa tidak disuamikan oleh istrinya dia menemukan perempuan yang lain daripada yang lain walaupun dia seorang penghibur di kelab hiburan namun dia sangat lembut, menghormati laki-laki, dan tau melayani laki-laki dengan sempurna. Dia mulai jatuhnya dengan tubuhnya tetapi dia sangat mahal hanya petinggi-petinggi berduit tebal yang dapat tidur dengannya. Akhirnya Sujono mencuri uang majikannya, Babah Oen, dan Matsumi, perempuan penghibur itu, siap untuk melayaninya. Walaupun rupa dia hanya seorang kuli batu namun mampu meluluhkan hati penghibur tercantik di Surabaya ini, sampai dia hamil dan ingin dijadikan Sujono sebagai istrinya. Mereka saling mencintai namun saat anaknya lahir Matsumi ingin menjadi penghibur lagi tetapi Sujono melarangnya, bukan tidur dengan laki-laki tetapi hanya bernyanyi dan menari. Baru saat itu Matsumi merasa suaminya terlalu pencemburu, malas, dan tidak mau bekerja karena selama ini mereka hidup dengan uang tabungan Matsumi. Dia baru merasa dijadikan alat sebagai seorang laki-laki. Hanya pemuas kebutuhan birai dan uang. Dia memutuskan pergi meninggalkan Sujono dan lari bersama anaknya, Kaguya, ingin kembali ke Jepang tetapi saat itu keadaan Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu jadi suasana sangat tidak menentu jadi Matsumi memutuskan menitipkan anaknya kepada Tuan Tan, biksu, yang ia percaya untuk anaknya. Beberapa tahun kemudian Sujono bertemu Kaguya di rumah Mama Nio dan Tuan Tan menjelaskan dia adalah anak perempuan bernama Matsumi Aan berarti itu adalah anak Sujono. Akhirnya dia membawa Kaguya tinggal bersama Sulis dan Joko, anak Sulis. Kehidupan kaguya sangat menderita bahkan pada awal pubertasnya sudah diperawani saudara Tigrinya, Joko. Mulai saat itu dia tidak percaya dengan laki-laki.
Kaguya memiliki anak angkat bernama Maya, saat Maya mulai tumbuh dewasa dia menemukan kekasihnya bernama Higashi, dari Jepang, bertemu di suatu tempat di Surabaya. Ternyata Highasi adalah anak angkat dari Matsumi dan Takeda. Itulah dunia sangat sempit dan Matsumi adalah ibunya yang bertahun-tahun dirindukannya ada rasa sayang, benci, sesal, dan carut marut. Ibunya yang kini menjadi besannya menceritakan asal kelamnya di Indonesia dan begitu sebaliknya Kaguya menceritakan masa lalunya yang menderita. Saat pulang ke Indonesia dia meninggalkan Maya yang sudah menikah dengan Higashi di Kyoto dan karena Takeda seorang pelukis dia melukis perempuan cantik berkimono oranye yang belum punya nama, lukisan ini khusus Kaguya dan ia beri nama “Perempuan Kembang Jepun”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar